Minggu, 11 Januari 2009

anak dan pohon apel

Dahulu kala, ada sebuah pohon apel yang sangat besar.
Seorang anak kecil suka datang dan bermain di sekitarnya setiap hari. Ia
memanjat puncuk pohon, memakan buah apel, dan istirahat di bawah
bayangannya.Ia suka sekali pada pohon itu, dan pohon itu suka sekali
bermain dengannya.

Waktu berlalu .. Anak kecil itu tumbuh besar dan tidak
lagi bermain di sekitar pohon itu setiap harinya.

Suatu hari, anak itu kembali ke pohon itu dan kelihatan
sedih. "Mari bermain denganku .. ," kata pohon kepada
anak itu.

"Saya sudah bukan anak kecil lagi, dan saya tidak bermain di sekitar
pohon
lagi." Anak itu menyahut, "Aku ingin mainan. Aku ingin uang untuk membeli
mainan."

"Maaf, saya tidak punya uang .. tapi, anda dapat mengambil seluruh apelku
dan menjualnya. Jadi, anda mendapatkan uang."
Anak itu gembira. Ia pungut seluruh apel di pohon itu dan
pergi dengan suka ria. Selanjutnya anak itu tidak lagi
kembali setelah mengambil apel-apel itu. Si pohon sedih.

Suatu hari, anak itu datang lagi dan si pohon sungguh sangat gembira.
"Datang dan bermain denganku," kata pohon. Saya tidak punya waktu untuk
bermain. Saya harus kerja untuk keluargaku. Saya membutuhkan rumah untuk
berlindung. Dapatkah engkau menolongku ?" "Maaf, saya tidak punya rumah.
Tapi,
anda dapat memotong dahanku untuk membangun suatu rumah."
Selanjutnya, anak itu memotong seluruh dahan pohon itu dan pergi dengan
gembira.

Pohon itu senang melihatnya gembira, tapi anak itu tidak
pernah kembali lagi semenjak itu. Pohon itu kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak itu kembali lagi dan si pohon menjadi
gembira.

"Datang dan bermain denganku!" kata pohon itu.

"Saya sedang sedih. Saya ingin pergi berlayar untuk san***. Dapatkah kau
buatkan aku sebuah perahu ?" "Gunakan kayuku untuk membuat perahumu.Anda
dapat memancing di kejauhan dan bersenang-
senang." Selanjutnya, anak itu memotong pohon itu untuk membuat perahu. Ia
pergi berlayar dan tidak pernah terlihat dalam waktu yang cukup lama.

Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi beberapa tahun."Maaf,
anakku.Tapi, saya tidak punya sesuatu lagi untukmu. Tidak punya apel .."
kata si pohon.
"Saya tidak punya gigi untuk menggigit" kata anak itu.
"Saya tidak punya dahan untuk kau panjati"
"Saya terlalu tua untuk memanjat sekarang" kata anak itu.
"Saya benar-benar tidak dapat memberimu sesuatu ..
"Satu-satunya yang tertinggal adalah akarku yang mati" kata pohon itu
sambil
menangis.

"Saya tidak terlalu membutuhkannya .. hanya sebagai tempat istirahat. Saya
sangat lelah setelah sekian tahun ini." jawab anak itu.
"oh .. bagus ! Akar pohon yang tua adalah tempat yang
cocok untuk sandaran dan istirahat. Sini .. sini ..
duduk di sini denganku dan istirahat."

Anak itu duduk, dan membuat pohon itu gembira dan
tersenyum mengeluarkan air mata .....

Ini adalah cerita untuk semua orang. Pohon itu adalah
orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan ayah
dan
ibu .. ketika dewasa, kita melupakannya .. hanya datang kepadanya ketika
kita memerlukan sesuatu atau ketika kita mempunyai masalah.

Apapun yang terjadi, orang tua selalu ada dan memberikan apa yang bisa
diberikan untuk membuatmu senang. Anda dapat berfikir anak itu jahat
kepada
pohon, tetapi itulah bagaimana kita memperlakukan orang tua kita. maka,
tolong ... cintailah orang tuamu ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kirim yah,,tulis nama sama email...!!!