Jumat, 23 Januari 2009

Dibalik Mesir dan israel

Belum lepas dari ingatan kita, bagaimana keras kepala dan keras hatinya para pemimpin Arab melihat tragedi di Gaza Palestina. Mesir yang paling dekat dengan perbatasan Gaza sampai detik ini pun belum dan tidak mau membuka perbatasannya di Raffah. Begitu juga dengan Jordan, mereka secara geografis termasuk yang dekat dengan Gaza, hanya karena terikat perjanjian dengan Israel – mereka tega membiarkan saudara-saudara muslimnya di Gaza terbantai oleh Zionis Israel. Setali tiga uang dengan Arab Saudi, ali-alih menunjukkan sikap yang tegas terhadap aksi holocaust Israel di Gaza, untuk menghadiri KTT di Doha pun mereka enggan.

Mungkin gambar-gambar dibawah ini bisa memberikan penjelasan atas sikap kepala batu nya para pemimpin Arab melihat tragedi di Gaza.

Dari kiri, Raja Abdullah (Saudi), Menlu Arab Saudi, Saud Al-faisal, Raja Abdullah (Jordan), George Bush

Menlu Israel Tzipi Livni bersalaman mesra dengan Presiden Husni Mubarak (Mesir)

Mahmud Abbas (Fattah) berjabat tangan mesra dengan Menlu Israel Tzipi Livni

George Bush, Ehurt Olmert dan Husni Mubarak saling mempersilahkan

Raja Abdullah (Saudi) bergandengan tangan akrab dengan George Bush

Senyum saudara kembar, Ehurt Olmert dan Husni Mubarak

Raja Abdullah (Saudi) saling membalas cium dengan George Bush

Jadi wajar kalau para pemimpin Arab sangat 'banci' menghadapi Zionis Israel dan tidak tegas dalam menentang agresi dan holocaust yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Kita berdoa bersama semoga para pemimpin Arab dan semua pemimpin Muslim terbuka hatinya melihat tragedi kemanusiaan ini. Dan semoga mereka tidak lupa dengan firman Allah SWT :

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin....."(Ali-Imran[3]:28)

(fq/berbagai sumber)







































pantesan aja mesir ga bisa buka akses buat ke gaza...!!! ini toh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kirim yah,,tulis nama sama email...!!!